|
Mengembangkan Kecerdasan Otak Anak
Nama Produk CD |
: |
Multiple Intelligences |
Keterangan |
: |
Terapi musik dan stimulasi gelombang otak untuk memaksimalkan perkembangan otak anak agar tumbuh menjadi anak cerdas. Mengembangkan berbagai tipe kecerdasan anak (multiple intelligences) yang sangat penting untuk bekal hidupnya di masa depan. Dirancang untuk anak usia 1-12 tahun dimana pada saat itu anak sedang dalam masa pertumbuhan otak, eksplorasi bakat, pembentukan pribadi dan masa yang sangat menentukan dalam perkembangan kecerdasan. Jika Anda sudah menerapkan terapi musik untuk bayi Anda dengan CD Genius Baby, maka CD Multiple Intelligences merupakan lanjutan dari CD Genius Baby. |
Cara Penggunaan |
: |
Diputar saat anak tidur atau bangun dengan volume pelan yang cukup didengar oleh semua orang disekitar. Ketika memutar CD ini anak tidak harus konsentrasi atau sengaja mendengarkan. Mereka bisa tidur atau bermain sesuka hati mereka. Lama masing-masing terapi ketika tidur atau bangun adalah 30 menit. Dilakukan setidaknya 1 minggu sekali. |
Harga |
: |
Rp.140.000,- |
Penelitian membuktikan bahwa musik, terutama musik klasik sangat mempengaruhi perkembangan IQ (Intelegent Quotien) dan EQ (Emotional Quotien). Seorang anak yang sejak kecil terbiasa mendengarkan musik akan lebih berkembang kecerdasan emosional dan intelegensinya dibandingkan dengan anak yang jarang mendengarkan musik. Yang dimaksud musik di sini adalah musik yang memiliki irama teratur dan nada-nada yang teratur, bukan nada-nada "miring". Tingkat kedisiplinan anak yang sering mendengarkan musik juga lebih baik dibanding dengan anak yang jarang mendengarkan musik.
Penelitian menunjukkan, musik klasik yang mengandung komposisi nada berfluktuasi antara nada tinggi dan nada rendah akan merangsang kuadran C pada otak. Sampai usia 12 tahun, kuadran B dan C pada otak anak-anak akan berkembang hingga 80 % dengan musik.
Setiap anak dilahirkan dengan 10 Milyar neuron (sel saraf di otaknya). Tiga tahun pertama merupakan periode dimana milyaran sel glial terus bertambah untuk memupuk neuron. Sel-sel saraf ini membentuk ribuan sambungan antarneuron yang disebut denrite yang mirip sarang laba-laba, dan axon yang berbentuk memanjang.
Pada usia 6-7 tahun, otak anak besarnya dua pertiga otak orang dewasa, tapi memiliki 5-7 kali lebih banyak sambungan antarneuron daripada otak anak usia 18 bulan atau orang dewasa. Otak mereka memang punya kemampuan besar untuk menyusun ribuan sambungan antarneuron. Namun, kemampuan itu berhenti pada umur 10-11 tahun jika tidak dikembangkan atau digunakan. Saat itu enzim tertentu dilepaskan dalam otak dan melarutkan semua jalur atau “urat” syaraf (pathways) yang tidak termielinasi dengan baik (mielinasi adalah proses pembungkusan jalur syaraf dengan myelin yang berujud protein-lemak).
Perkembangan otak anak yang sedang tumbuh melalui tiga tahapan, yaitu :
1. otak primitif (action brain)
2. otak limbik (feeling brain)
3. otak pikir (thought brain)
Meski saling berkaitan, ketiganya punya fungsi sendiri-sendiri. Otak primitif mengatur fisik kita untuk bertahan hidup, mengelola gerak refleks, mengendalikan gerak motorik, memantau fungsi tubuh, dan memproses informasi yang masuk dari pancaindera.
Saat menghadapi ancaman atau keadaan bahaya, bersama dengan otak limbik, otak primitif menyiapkan reaksi “hadapi atau lari” (fight or flight response) bagi tubuh. Otak limbik memproses emosi seperti rasa suka dan tidak suka, cinta dan benci. Otak ini sebagai penghubung otak pikir dan otak primitif. Otak primitif dapat diperintah mengikuti kehendak otak pikir, di saat lain otak pikir dapat “dikunci” untuk tidak melayani otak limbik dan primitif selama keadaan darurat, yang nyata maupun yang tidak.
Sedangkan otak pikir, yang merupakan bentuk daya pikir tertinggi dan bagian otak yang paling objektif, menerima masukan dari otak primitif dan otak limbik. Namun, ia butuh waktu lebih banyak untuk memproses informasi, termasuk image, dari otak primitif dan otak limbik. Otak pikir juga merupakan tempat bergabungnya pengalaman, ingatan, perasaan, dan kemampuan berpikir untuk melahirkan gagasan dan tindakan.
Mielinasi saraf otak berlangsung secara berurutan, mulai dari otak primitif, otak limbik, dan otak pikir. Jalur syaraf yang makin sering digunakan membuat mielin makin menebal. Makin tebal mielin, makin cepat impuls syaraf atau perjalanan sinyal sepanjang “urat” syaraf. Karena itu, anak yang sedang tumbuh dianjurkan menerima masukan dari lingkungannya sesuai dengan perkembangannya.
Di samping itu, anak juga membutuhkan pengalaman yang merangsang pancaindera. Namun, indera mereka perlu dilindungi dari rangsangan yang berlebihan karena anak-anak itu ibarat spon. “Mereka menyerap apa saja yang dilihat, didengar, dicium, dirasakan, dan disentuh dari lingkungan mereka. Kemampuan otak mereka untuk memilah atau menyaring pengalaman rasa yang tidak menyenangkan dan berbahaya belum berkembang.
Rangsangan dan perkembangan indera itu pada gilirannya akan mengembangkan bagian tertentu dari otak primitif yang disebut reticular activating system (RAS). RAS ini pintu masuk di mana kesan yang ditangkap setiap indera saling berkoordinasi sebelum diteruskan ke otak pikir. RAS merupakan wilayah di otak yang membuat kita mampu memusatkan perhatian. Kurangnya stimulasi, atau sebaliknya stimulasi yang berlebihan, ditambah lagi dengan gerakan motorik kasar dan halus yang tidak berkembang secara baik, bisa menyebabkan rusaknya perhatian terhadap lingkungan.
Sebelum anak berusia empat tahun, otak primitif dan otak limbik sudah 80% termielinasi. Setelah umur 6-7 tahun mielinasi bergeser ke otak pikir. Awalnya dari belahan otak kanan yang antara lain bertugas merespon citra visual.
Ketika menonton TV, belahan otak kanan inilah yang paling dominan kerjanya.Sedangkan ketika membaca, menulis, dan berbicara, belahan otak kiri yang dominan. Tugas utama otak kiri ialah berpikir secara analitis dan menyusun argumen logis langkah demi langkah. Ia menganalisis suara dan makna bahasa (misalnya, kemampuan mencocokkan suara dengan alfabet), juga mengelola keterampilan otot halus.
Banyak orang mengira, bahwa kecerdasan seorang anak hanya ditunjukkan dengan nilai mata pelajaran yang bagus. Padahal, ada banyak jenis kecerdasan yang harus dikembangkan oleh seorang anak agar sukses dalam hidupnya. Seseorang yang nilai rapornya selalu bagus di sekolah belum tentu sukses ketika hidup di masyarakat. Untuk itu, bekalilah anak Anda dengan Kecerdasan Multipel atau Multiple Intelegensia. Dan CD Terapi Musik ini dirancang untuk membantu merangsang perkembangan berbagai kecerdasan anak Anda.
Kecerdasan multipel (multiple inteligensia) adalah berbagai jenis kecerdasan yang dapat dikembangkan pada anak, antara lain verbal-linguistic (kemampuan menguraikan pikiran dalam kalimat-kalimat, presentasi, pidato, diskusi, tulisan), logical–mathematical (kemampuan menggunakan logika-matematik dalam memecahkan berbagai masalah), visual spatial (kemampuan berpikir tiga dimensi), bodily-kinesthetic (ketrampilan gerak, menari, olahraga), musical (kepekaan dan kemampuan berekspresi dengan bunyi, nada, melodi, irama), intrapersonal (kemampuan memahami dan mengendalikan diri sendiri), interpersonal (kemampuan memahami dan menyesuaikan diri dengan orang lain), naturalist (kemampuan memahami dan memanfaatkan lingkungan).
Jika penjelasan singkat di atas belum cukup, silakan baca deskripsi masing-masing kecerdasan berikut ini:
-
Kecerdasan Verbal merupakan salah satu bagian dari multi kecerdasan yang disebutkan oleh Gardner, orang yang memiliki kecerdasan verbal yang tinggi tidak saja mampu mengolah kata-kata dengan efektif tapi juga mampu menginterpretasikan sesuatu yang tersurat dengan baik.
-
Kecerdasan Intrapersonal, memahami diri sendiri , mengenali kelebihan dan kekurangan yang ada pada diri sendiri, dia tidak akan mau melakukan sesuatu diluar batas kemampuannya. Kesuksesan juga ditentukan oleh bagaimana kita mengenal diri sendiri;
-
Kecerdasan Interpersonal, merupakan suatu kemampuan untuk membina hubungan dengan orang lain, kesuksesan berawal dari langkah tersebut.
-
Kecerdasan Naturalis, kecerdasan ini memberikan kemampuan kita mengenali segala macam benda yang mati dan hidup.
-
Kecerdasan Spasial , kemampuan menentukan arah dan posisi merupakan bakat yang diusung oleh orang-orang dengan kecerdasan spasial yang baik. Bila tidak di
latih, kita siap-siap nyasar saat membawa kendaraan dan tidak dapat mengambil keputusan berdasarkan logika.
-
Kecerdasan Ekstensial, kecerdasan ini memberikan kita kemampuan untuk selalu menghargai apa yang ada dan apa yang menimpa kita agar dapat kita olah menjadi sesuatu yang bermanfaat.
-
Kecerdasan Logis Matematis, kecerdasan ini paling sering diukur dalam tes IQ, bila kecerdasan ini tinggi, dia akan sanggup menggunakan akal dan logika dalam memecahkan masalah. Walaupun demikian kita tidak boleh memberi kesimpulan seseorang bodoh hanya karena faktor IQ saja.
-
Kecerdasan Kinestetik, kecerdasan ini terdiri dari olah tubuh, olah raga, bila kita ingin sehat maka dengan olah raga dan pola hidup yang seimbang maka kita dapat lebih sehat.
Untuk para orang tua yang sayang dengan anak, saatnya sekarang memberikan bekal berbagai macam kecerdasan pada anak Anda. Mengingat tantangan hidup di masa depan mereka akan lebih berat daripada masa sekarang. Persiapkan mereka untuk menjadi anak yang siap menghadapi segala tantangan hidup dan mampu meraih kesuksesan.
Sejak lahir anak saya telah saya perdengarkan dengan CD Terapi Musik untuk meningkatkan perkembangan otaknya. Awalnya saya pakai CD Baby Genius lalu setelah usianya masuk 1 tahun sekarang dia saya perdengarkan CD untuk Multiple intelligences. Dari dulu saya merasakan betul manfaat dari terapi ini untuk anak saya. Setiap orang tua pasti ingin yang terbaik untuk anaknya, makanya saya rutin mendengarkan terapi musik bagi anak saya. Toh kenyataannya memang bisa dilihat perbedaan antara anak saya yang memakai Terapi Musik dengan anak-anak lain yang tanpa Terapi Musik. Beberapa dari orang tua anak-anak di sekitar saya bertanya kok bisa seperti itu saya menjawab dengan jujr ini hasil dari saya sering memutarkan Terapi Musik. Anak saya memang lucu dan lebih sedikit pintar dibanding teman-teman seusianya.
Ari Wahyudi, Lamongan Jawa Timur.
|