|
Terapi Untuk Anak ADHD / Hiperaktif
Nama Produk CD |
: |
ADHD Therapy |
Keterangan |
: |
Terapi untuk yang mengalami gangguan ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder). ADHD juga dikenal sebagai gangguan konsentrasi dan hiperaktif. CD Terapi Musik ini membantu menghilangkan symptom ADHD, membuat anak lebih tenang, meningkatkan konsentrasi dan menormalkan perilaku anak. |
Cara Penggunaan |
: |
Diputar saat anak tidur dan bangun atau berkativitas dengan volume yang cukup didengar oleh semua orang disekitar. Ketika memutar CD ini anak tidak harus konsentrasi atau sengaja mendengarkan. Mereka bisa tidur atau bermain sesuka hati mereka. Lama terapi ketika tidur 30 menit dan bangun 30 menit, rutin setiap hari. |
Harga |
: |
Rp. 140.000,- |
Fakta menarik dalam teknologi gelombang otak adalah bahwa anak atau orang dewasa yang menderita ADHD, Autisme atau Epilepsy, otaknya tidak memproduksi gelombang SMR (Sensory Motor Rhythm), yaitu gelombang otak dengan frekuensi antara 12 hz-16 hz. Dengan kata lain, apabila hasil pengukuran gelombang otak seseorang tidak memunculkan sedikitpun gelombang jenis SMR, maka kita tahu bahwa orang tersebut sedang mengalami ADHD, Autisme atau Epilepsy.
Sedangkan pada manusia normal, kekurangan gelombang SMR dapat menyebabkan kesulitan fokus, sulit konsentrasi dan rasa malas untuk melakukan pekerjaan (kurang motivasi). Stimulasi gelombang otak dengan frekuensi SMR yang dipadu dengan terapi musik terbukti banyak membantu penderita ADHD, Autisme dan Epilepsy.
Tanda Anak Menderita ADHD
Jika anak Anda mengalami salah satu dari tiga hal berikut, kemungkinan ia menderita ADHD. Untuk tahu lebih jelas tentu saja harus dilakukan pemeriksaan oleh seorang ahli.
-
Tidak Perhatian. Ketidak mampuan memusatkan perhatian pada beberapa hal seperti membaca, menyimak pelajaran, mengerjakan tugas, atau melakukan permainan. Anak yang menderita ADHD akan mudah sekali teralih perhatiannya karena bunyi bunyian, gerakan, bau bauan, orang lain atau pikiran yang melintas.
-
Hiperaktif. Berbicara terus menerus, tidak bisa duduk diam, selalu bergerak, berlarian, melompat-lompat dan sulit tidur.
-
Impulsif. Bertindak tanpa dipikir, misalnya mengejar bola yang lari ke jalan raya, menabrak pot bunga pada waktu berlari di ruangan, tidak sabar menunggu giliran, gelisah, menangis keras untuk mendapatkan sesuatu, suka memotong pembicaraan orang lain, atau berbicara tanpa dipikirkan terlebih dahulu akibatnya.
Gejala-gejala ini biasanya muncul sebelum si anak berusia enam tahun dan bisa menetap sampai dewasa apabila tidak dilakukan perawatan khusus. Setiap anak yang seringkali bertindak seperti gejala diatas selama lebih dari enam bulan berturut-turut, kemungkinan besar menderita ADHD. Untuk memastikannya, ada baiknya Anda berkonsultasi dengan dokter anak, psikolog atau neurotherapist yang kompeten.
Menurut beberapa penelitian, penyebab anak hiperaktif antara lain:
1. Adanya disfungsi sirkuit neuron di otak yang dipengaruhi oleh dopamin sebagai neurotransmitter pencetus gerakan dan sebagai kontrol aktivitas diri. Akibatnya menyebabkan terjadinya hambatan pada sistem kontrol perilaku. Anak menjadi hiiperaktif salah satunya karena produksi hormon adrenalin tidak terkontrol. Hormon adrenalin merangsang untuk melakukan suatu kegiatan. Produksi hormon adrenalin yang berlebihan mengakibatkan anak melakukan kegiatan di luar kontrol diri. Kondisi ini mengakibatkan anak sulit untuk berkonsentrasi pada sesuatu yang dilakukan. Terapi yang dilakukan difokuskan sebagai latihan kontrol hormon adrenalin, meningkatkan gelombang beta dan mengurangi gelombang theta. (Psychiatric Association Press (1994).
2. Anak hiperaktif menghasilkan gelombang theta berlebihan. Tetapi tidak cukup menghasilkan gelombang beta. Gelombang theta merupakan gelombang otak pada kisaran frekwensi 4-8 Hz. Yang dihasilkan oleh pikiran bawah sadar (subconsciaus mind). Gelombang theta muncul saat manusia bermimpi dan saat terjadi REM (rapit eye movement). Pikiran bawah sadar menyimpan memori jangka panjang dan merupakan gudang inspirasi kreatif. Selain itu, pikiran bawah sadar menyimpan materi yang berasal dari kreativitas yang tertekan atau tidak diberi kesempatan untuk muncul ke permukaan dan materi psilologis yang di tekan. Semua materi yang berhubungan dengan emosi, baik emosi positif maupun negatif tersimpan dalam pikiran bawah sadar. Emos–emosi yang negatif yang tidak teratasi dengan baik, setelah masuk ke pikiran bawah sadar akhirnya menjadi beban psikologis yang menghambat kemajuan diri seseorang. Gelombang beta adalah gelombang otak yang frekwensinya paling tinggi. Yaitu berkisar antara 12 sampai 40 Hz. Gelombang beta dihasilkan oleh proses berpikir secara sadar. Kita menggunakan gelombang beta untuk berpikir, berinteraksi, berkonsentrasi dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun beta sering menghilang saat manusia menfokuskan pikiran, gelombang beta sangat dibutuhkan agar manusia dapat menyadari sesuatu diluar diri. Bersamaan dengan gelombang otak lainnya gelombang beta sangat dibutuhkan dalam proses kreatif. Tanpa gelombang beta semua kreatifitas yang merupakan hasil pikiran bawah sadar akan tetap terkunci dibawah sadar, tanpa bisa terangkat ke permukaan dan disadari oleh pikiran. Walaupun gelombang beta merupakan komponen penting dalam kesadaran diri manusia, namun gelombang beta tidak dapat beroperasi tanpa didukung oleh gelombang otak yang lain. Apabila hal ini terjadi maka seseorang akan dipenuhi rasa kekhawatiran, ketegangan dan proses berpikir yang tidak fokus. Gelombang alfa adalah gelombang otak yang frekwensinya sedikit lebih lambat dibandingkan beta. Yaitu 8-12 Hz (hertz). Gelombang alfa berhubungan dengan kondisi yang rilek dan santai. Dalam kondisi alfa, pikiran dapat melihat gambaran mental secara jelas dan dapat merasakan sensasi dengan lima indera apa yang terjadi dalam pikiran. Gelombang alfa adalah pintu gerbang bawah sadar. Manfaat gelombang alfa adalah sebagai jembatan penghubung antara pikiran sadar dan bawah sadar. Untuk meningkatkan konsentrasi anak hiperaktif diperlukan latihan untuk mengurangi gelombang theta dan banyak menghasilkan gelombang beta. ( Steven W. Lee yang dikutip oleh Feni Olivia (2007).
3. Anak hiperaktif memiliki masalah dalam pendengaran. Bisa mendengar tetapi kesulitan mengerti apa yang didengarnya. Karena telinga dan otak tidak bekerja efesien dalam memproses suara. Ada yang kesulitan memilih suara dari banyak sumber suara yang berbeda. Ada yang kesulitan memusatkan pendengaran pada suara tertentu. Misalnya, seharusnya anak mendengar suara guru, tetapi ia malah tertarik pada bunyi es krim di luar ruangan. Akibatnya anak menjadi terganggu oleh suatu hal beberapa saat. Anak menjadi terganggu oleh suara disekitarnya. Memperbaiki jalur pendengaran dengan terapi suara akan memulihkan kapasitas pendengaran (penerimaan suara) sehingga anak akan dapat belajar terfokus dan menangkap suara yang diinginkan langsung ke pusat bahasa di otak. (Wilens TE dalam Widodo (2004).
CD ADHD Therapy ini dirancang khusus untuk mengatasi masalah ADHD pada anak. Jika Anda mencari CD Terapi Musik untuk remaja dan orang dewasa, silakan klik disini.
Alhamdulillah sekarang anak saya lebih fokus sama apa yang dia kerjakan. Dia dulu bandel banget kalau diajak ngomong pasti tidak diperhatikan. Paling mau menang sendiri kalau nggak dituruti langsung teriak-teriak. Tapi sejak saya konsultasi ke psikolog anak dan memakai terapi musik semuanya jadi berubah. Sekarang anak saya lebih nurut dibanding dulu dan lebih menghargai orang lain yang sedang ngomong sama dia.
Nayla Shofa, Palangkaraya Kalimantan Tengah.
Sekarang anak saya sudah tidak demikian hiperaktif seperti dulu. Ini semua berkat CD Terapi Musik dari terapimusik.com. Bagi anda yang sedang memiliki masalah seperti masalah yang saya alami dulu, mungkin ada baiknya mencoba CD Terapi Musik yang merupakan terapi murah dan aman ini.
Lia Novita, Surakarta Jawa Tengah.
|